Memahami kompetensi seperti membongkar kotak rahasia yang penuh dengan berbagai alat yang membantu dalam menaklukkan tantangan sehari-hari. Ada tiga elemen utama yang membangun fondasi kekuatan ini, yaitu pengetahuan (Knowledge), keterampilan (Skill), dan sikap (Attitude) dari seseorang yang ilustrasinya dapat disimak berikut ini.
Pengetahuan seperti bahan baku yang penting, membekali kita dengan informasi dan teori bernilai yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan. Kemudian ada keterampilan, seperti alat-alat tajam yang membentuk pengetahuan menjadi aksi nyata. Tak kalah pentingnya adalah sikap, yang menandai bagaimana seseorang mendekati, menyelesaikan, dan belajar dari setiap tugas.
Secara umum kompetensi dapat diartikan sebagai irisan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap ini selanjutnya membentuk fondasi yang kokoh dalam pembentukan kompetensi. Bayangkan pengetahuan sebagai peta yang membimbing perjalanan, keterampilan sebagai kendaraan yang membawa kita melintasi rintangan, dan sikap sebagai kompas yang menunjukkan arah dan semangat di setiap jalan yang ditempuh.
1) Pengetahuan
Pengetahuan mencakup pemahaman, teori, konsep, dan informasi yang dimiliki seseorang tentang suatu subjek atau bidang tertentu. Pengetahuan ini bisa bersumber dari pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman kerja. Misalnya, dalam bidang teknologi, pengetahuan tentang bahasa pemrograman, algoritma, atau arsitektur perangkat lunak adalah hal yang penting.
Sumber pengetahuan antara lain didapat dari pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman kerja, yaitu:
• Pendidikan formal yang telah diikuti misalnya Diploma, Sarjana, dan seterusnya.
• Pelatihan-pelatihan yang telah diikuti misalnya bahasa Inggris, IT, ISO 9001, SMK3, Pra-jabatan, dan sebagainya.
• Pengetahuan yang didapat dari pengalaman kerja atau project, serta bahan bacaan seperti buku atau media elektronik.
2) Keterampilan
Keterampilan merupakan kemampuan praktis atau teknis yang memungkinkan seseorang untuk melakukan tugas atau pekerjaan dengan baik. Keterampilan melibatkan penerapan pengetahuan dalam situasi praktis, misalnya dalam bidang teknologi adalah kemampuan untuk mengkode atau mengembangkan perangkat lunak merupakan keterampilan yang dibutuhkan.
Selain dalam bidang teknologi, kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas sesuai dengan ruang lingkup bidang pekerjaannya. Contoh, seorang Manajer Pembelian, Supervisor HRD, Supervisor Keuangan, Instruktur, dan sebagainya.
3) Sikap
Sikap mencakup aspek perilaku, nilai, motivasi, dan cara seseorang merespons atau berinteraksi dengan lingkungan kerja atau situasi tertentu. Performa pekerja selama di tempat kerja, misalnya seseorang yang bersikap teliti dan analitis dalam menjalankan pekerjaannya. Sikap yang positif, seperti keuletan, kerjasama, kedisiplinan, atau kreativitas, sangat memengaruhi cara seseorang menjalankan tugas atau pekerjaan.
Ketiga aspek ini saling melengkapi untuk membentuk kompetensi yang holistik. Sebagai contoh, dalam dunia kerja, seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang teknologi (pengetahuan), mampu mengembangkan aplikasi yang kompleks (keterampilan), dan memiliki sikap yang proaktif serta mampu berkolaborasi dengan tim (sikap) akan dianggap memiliki kompetensi yang kuat dalam bidang teknologi tersebut.
Pentingnya menggabungkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pembentukan kompetensi menunjukkan bahwa kemampuan seseorang tidak hanya terbatas pada pengetahuan atau keterampilan teknis saja, tetapi juga melibatkan sikap dan perilaku yang mendukung keberhasilan dalam berbagai konteks pekerjaan.
Pokoknya, paduan tiga aspek ini penting banget buat bentuk kompetensi yang lengkap. Jadi, ngga cuma soal ilmu atau keterampilan teknis aja, tapi juga sikap dan perilaku yang bikin kita bisa sukses di berbagai situasi kerja.