Epic Collaboration Content Creator
Diary Misteri Sara X Jurnal Risa X Kisah Tanah Jawa
jurnalkisahmisteri #ghostcartour EPS 1
Sumber foto kover : https://www.youtube.com/watch?v=nQd8EugHSEA
Sahabat Creator,
Bagi penggemar kisah misteri dan horor content creator Diary Misteri Sara (DMS), Jurnal Risa (JR), serta Kisah Tanah Jawa (KTJ) sudah banyak dikenal. Pada beberapa episode mereka bahkan berkolaborasi dalam membuat konten yang pada kesempatan ini akan mengulas konten bertema Jurnal Kisah Misteri.
Kolaborasi ini misalnya saat Diary Misteri Sara (DMS) melakukan penelusuran dengan Jurnal Risa yang bertajuk Diary Misteri Sara X Jurnalrisa, Kisah Tanah Jawa Kisah (KTJ) dengan Diary Misteri Sara (DMS) dalam konten Jeritan Kelam Yang Terbungkam, serta Jurnal Risa dengan Kisah Tanah Jawa Kisah (KTJ) pada episode Belajar Sejarah Bersama Kisah Tanah Jawa Di Museum Gedung Sate.
Pertengahan Oktober 2022 ketiga content creator ini tidak tanggung-tanggung untuk mempersembahkan karya masterpiece bersama dengan mengusung tema Jurnal Kisah Misteri. Tema ini terdiri atas 6 episode yang akan ditayangkan di masing-masing channel Youtube Diary Misteri Sara (DMS), Jurnal Risa (JR), dan Kisah Tanah Jawa (KTJ).
Episode Jurnal Kisah Misteri diawali dengan perjalanan ghostcartour. Perjalanan ini mengelilingi lingkungan sekitar Pabrik Gula Sindanglaut yang berada di kabupaten Cirebon. Terasa sekali feel-nya, apalagi minggu lalu saya juga 2 hari ada pekerjaan di kabupaten Cirebon tepatnya daerah Sumber dan Plered.
Pabrik Gula Sindanglaut tentunya tidak lepas dari perkebunan tebu. Perkembangan penanaman tebu dan industri gula di Cirebon telah di mulai sejak masa Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) yang didirikan pada 20 Maret 1602. Hal ini diulas oleh John Joseph Stockdale dalam bukunya The Island of Java – Sejarah Tanah Jawa yang pertama kali terbit tahun 1811.
Menurut Stockdale, sekitar akhir tahun 1750 di Cirebon telah terdapat 8 pabrik gula sebagai pendukung produksi gula untuk kota Jakarta atau Batavia. Saat itu produksi gula Cirebon belum mampu menyaingi produksi gula Jakarta yang pembudidayaannya didukung penuh oleh para penguasa, bahkan dari Heren XVII. Heren XVII merupakan dewan pengelola VOC tertinggi yang terdiri dari tujuh belas utusan.
J.S. Furnivall dalam bukunya Hindia Belanda Studi tentang Ekonomi Majemuk, menyatakan adanya masa kejayaan industri gula sejak periode sistem tanam paksa (1830-1870) sampai dengan masa liberal yaitu sekitar 1870-1900. Pada periode ini, kekuasaan VOC telah berpindah kepada pemerintahan Hindia Belanda.
Penerapan sistem tanam paksa oleh Hindia Belanda di Cirebon pada sekitar tahun 1830 memberikan dampak bencana kelaparan untuk masyarakatnya. Rakyat Cirebon yang sebelumnya hanya menghasilkan padi, sejak sistem tanam paksa diberlakukan menghasilkan gula, kopi, teh, nila dan kayu manis. Berkurangnya lahan bertanam padi, serta merta menurunkan produksi beras sehingga menimbulkan bencana kelaparan pada tahun 1843.
Pabrik Gula Sindanglaut menjadi saksi sejarah beberapa pergantian kekuasaan yang di mulai dari timeline kekuasaan Hindia Belanda, pendudukan Jepang, masa kemerdekaan, masa reformasi dan sampai hari ini.
Penguasa boleh hilang berganti, namun pabrik gula ini tetap masih perkasa dan tegar menyimpan ribuan adegan cerita masa lalu dari berbagai suku bangsa, termasuk cerita terpendam dari sosok-sosok astral atau gaib.
Bersambung ke Bagian 2.